Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2018/2019 Arsyad Islamic School TK - SDIT - SMPIT Hp/WA : 0811 7575 303

Minggu, 24 April 2016

Ini Dia 6 Hal Dan Masalah Orang Tua Yang Tidak Perlu Diketahui Anak


Sebagai orangtua, Anda harus bijaksana menyikapi perkembangan anak yang semakin hari rasa keingintahuannya juga bertambah. Anda harus pandai menyaring dan membatasi pembicaraan tentang hal-hal yang belum pantas didengar oleh anak.

Ada beberapa hal yang anak-anak tidak perlu tahu apalagi yang berhubungan dengan permasalahan orangtua. Tidak semua yang Anda alami, pikirkan dan rencanakan harus dibagikan kepada anak. Walaupun itu sesuatu yang berat bagi Anda, Anda harus simpan untuk diri Anda sendiri. Mungkin bila anak Anda sudah tumbuh menjadi remaja atau dewasa, Anda bisa lebih banyak terbuka akan masalah yang Anda alami, tetapi bila anak masih dibawah umur dan belum siap menerima dengan bijak segala polemik rumah tangga yang Anda ceritakan, urungkanlah pembicaraan tersebut. Ada waktu untuk diam ada saatnya Anda berbagi.

Berikut 6 hal atau masalah yang tidak perlu diketahui oleh anak:

1. Pertengkaran orangtua

Mengapa ada anggapan ketika orangtua bertengkar, jangan di depan anak dan jangan sampai terdengar oleh anak. Pertengkaran orangtua hanya akan membuat anak tumbuh dalam tekanan batin. Ketika pertengkaran itu menimbulkan pertanyaan dari anak, Anda tidak perlu menjelaskan apa-apa kepada anak. Penjelasan Anda hanya akan membuat anak akan menilai salah satu dari orang tuanya, ayah atau ibunya yang jahat. Anak akan memihak pada pihak yang dilihatnya paling menderita. Anda tidak perlu menceritakan sebab akibat pertengkaran tersebut, siapa yang salah dan siapa yang benar. Anda cukup berkata kepada anak " maafkan mama papa ya nak, kami baik-baik saja, mama papa janji tidak akan bertengkar lagi". Itu jauh lebih baik.

2. Berapa besar penghasilan Anda

Memberi informasi kepada anak tentang berapa besar gaji/penghasilan Anda perbulannya tidak ada untungnya bagi anak. Apalagi bagi anak yang belum mengerti tentang uang, besar kecilnya penghasilan yang Anda katakan tidak memberi pengaruh apa-apa kepada anak. Tetapi bila anak mulai bertanya tentang berapa banyak penghasilan Anda, Anda bisa menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak seperti " Penghasilan ibu dan bapak cukuplah untuk membeli makan dan susu adek!". Jangan menyebutkan nominalnya, biar anak tidak berpikir bahwa orangtuanya memiliki banyak uang.

3. Keuangan keluarga

Memang baik mengajarkan kepada anak tentang bagaimana mengatur keuangan, dengan demikian anak belajar untuk bertanggung jawab atas pengeluaran dan belajar untuk menabung uangnya sendiri. Di sisi lain, Anda tidak perlu memberi informasi kepada anak tentang keuangan rumah tangga Anda seperti seberapa banyak utang Anda, berapa besar uang yang Anda keluarkan untuk biaya pendidikan anak, berapa uang listrik perbulan dan masalah finansial lainnya. Hal itu hanya akan membuat anak menjadi cemas dan kepikiran tentang keadaan ekonomi Anda. Apalagi bila kondisi keuangan Anda sedang memburuk.

4. Masa lalu Anda

Menceritakan masa lalu Anda kepada anak tidak ada yang salah. Ada kalanya anak juga perlu tahu perjuangan Anda sampai sekarang ini, latar belakang keluarga Anda, di mana Anda lahir dan dibesarkan dan pengalaman lain yang bisa diceritakan. Namun, tidak semua dari masa lalu harus Anda bagikan. Masa lalu Anda yang suram, tidak mengenakkan dan penuh penyesalan sebaiknya Anda simpan sendiri, bahkan bila Anak sudah besar pun sebaiknya masa lalu Anda yang menyedihkan biar menjadi rahasia Anda sendiri. Jangan biarkan pertumbuhan pikiran anak terganggu dengan cerita Anda.

5. Kekurangan atau kesulitan keluarga

Bahkan disituasi tersulit pun Anda harus bisa menyikapinya dengan bijaksana di depan anak agar anak tetap merasa keadaan keluarganya baik-baik saja. Karena seorang anak cenderung akan membandingkan kekurangan atau kelebihan yang dimiliki keluarga dengan keluarga lainya. Misalnya bila anak bertanya " Mama, mengapa si anu punya mobil dan kita tidak?". Anda tidak perlu menjelaskan bahwa si anu adalah orang kaya dan kita orang yang tidak punya, hal itu akan membuat anak menjadi sedih, kecewa, malu terhadap keadaan keluarganya. Sebaiknya Anda alihkan topik pembicaraan.

6. Masalah seksualitas

Pendidikan seks memang perlu diberikan sedini mungkin kepada anak agar seiring bertumbuhnya anak, anak dapat mengerti dan tidak tabu akan persoalan yang berkaitan dengan perbedaan gender. Namun, bila anak masih belum cukup tahu tentang hal yang sensitif tersebut atau masih di bawah umur, Anda tidak perlu menjelaskan dan terbuka semua hal tentang masalah seksualitas. Beri penjelasan sesuai umur anak. Semakin dewasa anak, Anda baru bisa menjelaskannya sesuai kemampuan anak dalam mengelola informasi yang diterimanya.

Penulis : Melisa Ema

1 komentar: